Jawab:
Manajemen dakwah kampus yang efektif seperti apa yang baik agar terjadi kualitas lembaga dakwah. Dalam Nizhomul Ijtimai’ tentu sebaiknya sebuah lembaga dakwah kampus memisahkan keanggotaan rijal dan nisa’ secara otonom. Memang dalam pandangan Ilmu Manajemen ini merupakan hal yang terlalu rumit di mana dalam satu organisasi terdapat dua lembaga di dalamnya.
Tapi ini semata-mata tujuannya melatih agar dakwah rijal dan nisa’ dapat dilakukan secara mandiri dan focus dalam perekrutan masing-masing. Kalau pun mau, bisa saja mengsinkronkan beberapa bagian yang bisa dilakukan secara bersama-sama. atau membuat suatu kegiatan/event bersama yang difungsikan untuk mencari recruitment lembaga.
Seperti apa pembagian yang efektif secara terperinci itu. Inilah menurut saya Lembaga dakwah kampus Ideal.
- Organisasi LDK itu sendiri
- Keputrian atau kemuslimahan atau Divisi Nisa
Fungsi keputrian itu sebagai fungsi kelembagaan akhwat yang mempunyai struktur sama dengan rijal tapi lebih fokus dalam permasalahan nisa’ tapi juga bisa mengangkat isu umum ya, resikonya pesertanya harus tetap nisa.
- Laboratorium Dakwah atau Pusat Pengembangan Dakwah
Mereka yang berada di dalamnya adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif yang mempunyai tugas mengelola dan menyarankan ke LDK tentang pola kegiatan dan sebagai evaluator LDK untuk melakukan pola recruitment yang baik dan terbaru. Nah, orang-orang yang ada di sini harusnya hanya fokus di divisi ini dan dia bermain di balik layar. Artinya ketokohan dia untuk melihat situasi dan kepentingan kampus nantinya tidak dapat dilihat oleh banyak orang.
- Departemen Upgrading dan SDM
Fungsi departemen ini adalah melakukan upgrading aktivis LDK dan penambahan skill serta mengelola database aktivis dan yang memposisikan di mana baiknya seseorang itu berada dan ditempatkan.
Ya mungkin ini saja, bagaimana baiknya mengelola lembaga dakwah kampus yang efektif.
(Oleh Rizqi Awal, Ketua LDK DKM UNPAD)
0 komentar:
Posting Komentar